Beberapa hari ini aku lagi suka menonton beberapa kartun Disney lama. Kartun-kartun seperti Mulan, Aladdin, dan Snow White lebih menarik perhatianku.
Kartun anak kecil pasti akan selalu dibuat indah. Cerita dan maknanya dibuat ringan, agar mereka dapat mengerti apa yang mereka lihat.
Namun, keindahan itu ternyata hanyalah ilusi. Cerita fiktif yang dibuat untuk menarik perhatian banyak orang.
Cerita-cerita itu ternyata tidak seindah seperti yang diceritakan. Nyatanya ceritanya sangat tragis dan memiliki akhir yang mengerikan.
Aku mulai mengerti itu semua sejak aku membaca salah satu novel ilustrasi yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Novel yang berjudul Snow White.
Novel ini ditulis oleh L. M Cendana dan diilustrasikan oleh Diwansandhi. Menceritakan mengenai kehidupan Snow White dan asal-usul dongeng ini.
***
Semua orang pasti tau bagaimana cerita Snow White. Seorang putri yang memiliki kulit seputih salju.
Ia lahir menjadi putri, namun dianugerahi oleh kulit yang sangat putih. Lalu, ibunya meninggal karena penyakit, dan ayahnya, sang raja, menikah kembali.
Akan tetapi, ibu tirinya itu adalah seorang penyihir. Penyihir yang sangat jahat dan menginginkan kematian Snow White.
Ia ingin agar takhta kerajaan dan kecantikan hanya untuk dirinya. Ia ingin agar tidak ada orang yang bisa disandingkan dengannya.
Sampai di sini cerita Snow White berubah menjadi cerita yang berbeda. Dimana lebih gelap dan lebih meninggalkan makna yang sangat dalam.
***
Aku baru tau bahwa Snow White adalah dongeng asal Jerman. Nama Snow White di buku ini saja diubah menjadi Schneewitchen.
Jaman dahulu, dongeng diceritakan dengan cara mulut ke mulut. Dari cara itu akhirnya menyebar dan menjadi cerita yang sering diceritakan oleh para ibu untuk anaknya.
Penulisan dongeng ini ternyata juga mengambil beberapa referensi. Salah satu contohnya adalah dari Grimm Brothers.
Aku mengerti mengapa penulis harus mencari referensi lain terkait dongeng ini. Selain karena tidak diketahui cerita aslinya, versinya pun banyak.
Meskipun dongeng ini sederhana, ceritanya sangat seru juga untuk diikuti. Apalagi sesudah ditulis menjadi novel yang berilustrasi.
Alurnya sangat mengalir. Plot yang membangun cerita juga sangat membantu. Mulai dari awal cerita sampai akhir.
Plot ini membuat dongeng ini menjadi yang berbeda. Apalagi ketika menuju konflik dan akhir cerita.
Selain itu, hal lain yang aku suka adalah beberapa karakter mitologi nordik yang ditambahkan. Meskipun hanya sedikit, tetapi cukup menjadi bumbu sebagai identitas dan keunikan novel.
Setiap tokoh yang muncul di novel ini juga memiliki peran masing-masing yang penting. Mereka semua memiliki aksi-reaksi terhadap apa yang terjadi di dalam cerita.
Akhir ceritanya juga sangat memuaskan. Siapa sangka bahwa dongeng seperti ini bisa memiliki akhir cerita yang seperti itu. Aku yang baru saja membacanya dibuat kaget dengan apa yang akhirnya terjadi kepada Snow White dan ibu tirinya.
Salah satu pesan yang aku dapat dari novel ini adalah mengenai betapa mengerikannya hati manusia. Kita rela untuk melakukan apapun agar ambisi kita tercapai.
Apapun itu bisa apa saja. Termasuk cara kotor dan cara bersih. Namun, cara-cara itu adalah hak kita juga untuk memilih. Di akhir hari, kita, manusia, hanyalah mahluk naif yang terkadang terlalu polos.
***
Tidak ada gunanya kita memelihara penampilan fisik kita. Apa yang paling penting adalah yang ada di hati.
Ketika kita mati nanti, penampilan kita akan menjadi jelek. Kita hanya akan menjadi tulang belulang yang menyatu dengan tanah.
Lalu, apa yang ada di isi hati kita, yang kita tabur ke dunia adalah apa yang kita bawa ke alam surga. Apalagi ketika menghadap diri-Nya, sang penguasa alam semesta.
Wah ternyata dongeng Snow White itu berawal dari cerita lisan ya, kukira ada pengarangnya kaya Pinokio karya Carlo Collodi. Memang cerita anak klasik itu banyak yang gelap yaa. Malah aku baca novel klasik Little Men, ada adegan anak-anak memerankan drama Cinderella yang versi gelap, padahal yang memerankan anak-anak kecil 😂
BalasHapusIya kak cerita dongeng seperti ini biasanya lisan karena setiap penulis versinya berbeda jadi cerita orisinalnya kita tidak tau.
HapusWaahh udah tertarik banget sama buku ini tapi belom kesampean buat baca..... ini termasuk novel thriller kan ya jatuhnya?
BalasHapusIya kak thriller, tapi tidak terlalu thriller karena pasti penulis masih ingin ada unsur dongengnya. Hanya saja akhir ceritanya bikin geleng-geleng kepala kak hehehe.
Hapus