Pada saat aku masih duduk di Sekolah Dasar, aku pernah mengikuti kegiatan esktrakulikuler menari. Salah satu tarian yang sampai sekarang masih kuingat adalah Tari Kecak. Tarian khas Bali.
Tarian ini dulunya adalah ritual khusus yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Namun, seniman asal Bali mengadaptasinya menjadi pertunjukan seni untuk turis yang datang. Pertunjukan ini lantaran menjadi favorit para turis ketika mengunjungi Bali.
Selain Tari Kecak, adat istiadat peninggalan kita masih banyak. Salah satunya adalah kejawen. Namun, kejawen terkadang selalu dihubungkan dengan hal-hal mistis. Sehingga hal ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Akan tetapi, manfaat dan makna kejawen itu sendiri akhirnya dapat dijelaskan dari salah satu buku yang aku baca, yang berjudul Kisah Tanah Jawa. Buku ini memang membahas berbagai hal yang berbau horror.
Hanya saja dibalik horror itu ada beberapa makna penting yang harus diperhatikan. Makna-makna penting yang dapat kita ambil sebagai pelajaran.
***
Bab pertama dalam buku ini adalah mengenai pembahasan tumbal yang dilakukan untuk konstruksi bangunan.
Hal ini terkadang memang sulit dipercaya. Ilmu konstruksi saat itu sudah modern, apalagi untuk orang Belanda. Mereka pasti akan lebih mengerti dalam hal-hal itu.
Namun, terkadang orang Belanda tidak mempunyai pilihan lain. Karena daerah Indonesia yang saat itu masih berupa hutan dan pedesaaan, banyak kerajaan-kerajaan gaib yang berdiri.
Salah satu tragedi tumbal yang akan aku ambil adalah konstruksi rel kereta api yang melintasi Sungai Serayu. Konstruksi rel ini ternyata memakan korban kelompok penari lengger.
Selain itu, ada juga beberapa konstruksi seperti jembatan, mall, dan beberapa bangunan lainnya, yang juga menggunakan tumbal agar pekerjaan menjadi lancar. Bahkan di era yang saat itu sudah memasuki modern, banyak kontraktor yang masih percaya mitos itu.
Setelah membahas mengenai tumbal bangunan, ada juga pembahasan mengenai pesugihan, santet, dan pelet. Hanya saja pembahasan mengenai ketigal hal ini dipisah karena masing-masing dari ini memiliki jenis yang lumayan banyak.
Pembahasan mengenai kejawen dan kebudayaan jawa ada di setelah hal-hal ini. Salah satu hal yang membuat aku lumayan terkejut adalah manfaat dari tradisi ini.
Dulu aku berpikir bahwa Kejawen dan sesajen adalah hal yang menyeramkan. Lalu, digunakan untuk menyembah setan. Nyatanya hal itu berbeda sekali dari apa yang aku pikirkan.
Penjelasan mengenai Kejawen sangat lengkap dibahas di sini. Manfaat dan maknanya juga dijelaskan. Bahkan komponennya juga.
Bunga-bunga yang kita taruh sebagai sesajen ternyata juga memiliki maknanya tersendiri. Contohnya adalah bunga Melati. Bunga putih yang melambangkan kebersihan.
Makna bunga itu adalah orang harus mengedepankan kebersihan hati, atau kejujuran, bukan menjadi orang yang munafik.
Selain membahas mengenai Kejawen, ada juga pembahasan mengenai Imperialisme Belanda dan awal-awal bagaimana ilmu hitam menjadi merajalela.
Salah satu hal yang menurutku menarik juga adalah buku ini menyampaikan beberapa kesimpulan dan renungan yang bisa kita ambil. Lalu, ada juga beberapa cerita horror pendek yang ditulis di bab paling terakhir.
Selain horror dan penuh misteri, kita juga belajar banyak hal mengenai buku ini. Biasanya buku horror akan hanya membahas hal-hal seram. Namun, ada juga pembelajaran yang berguna yang bisa diambil.
***
Kita tidak hidup sendiri di dunia ini. Tuhan memang sengaja menciptakan dunia yang tidak bisa kita lihat. Semuanya demi keseimbangan dunia yang diciptakannya.
Meskipun ‘mereka’ tidak terlihat, kita juga harus bisa saling menghargai. Mereka dulu sama seperti kita. Hidup dan berjalan di bumi.
Selain itu kita juga harus menjaga adat istiadat nenek moyang kita. Adat istiadat itu penting, karena tanpa adanya budaya itu kita tidak akan menjadi unik dan selalu sama dengan manusia lainnya.
Komentar
Posting Komentar